BERITA SULBAR

Wujudkan Kelompok Tani Profesional, Manager Kemitraan PT Pasangkayu Himbau Agar Kelompok Tani Dikelola Secara Baik

Manager kemitraan pt pasangkayu ditengah tegah kelompok tani mitra pt pasangkayu

PASANGKAYU || SUARANEGERI – Demi mewujudkan kelompok tani yang sehat, mandiri dan profesional serta membawa dampak positif dalam peningkatan kesejahtenaraan bagi setiap anggotanya (para Petani), Manager Kemitraan PT Pasangkayu yang merupakan anak Perusahaan PT Astra Agro Lestari (AAL) beroperasi di Kabupaten Pasangkayu bertekad dan menghimbau agar kelompok tani harus dikelola secara baik.

Hal itu di ungkapkan langsung oleh Gati Martono saat diwawancarai, Kamis (14/01/2021).

“Kelompok tani harus di kelola secara sebaik baiknya, sehingga semua anggota kelompok mendapatkan manfaat dari kelompok”, kata Gati.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa keterbatasan akses untuk mendapatkan informasi dan sarana produksi pertanian, termasuk pupuk harusnya tidak terjadi lagi. Pasalnya, saat ini yang menjadi problem dari kelompok tani binaan itu salah satunya adalah keterbatasan akses tersebut, sehingga di saat terjadi permasalahan di kelompok sulit mendapatkan solusi.

Lanjut Gati, diluar problem infrastruktur jalan yang sering rusak karena faktor curah hujan yang tinggi dan management angkutan hasil produksi yang belum rapi, problem berikutnya adalah akses untuk mendapatkan pupuk.

“bagaimana mau hasilnya maksimal kalau tanaman kekurangan pupuk sebagai salah satu sumber nutrisi ?,” tambah Gati yang sehari hari menjabat Manager Kemitraan di PT.Pasangkayu.

Di samping membahas laporan kerja tahunan, Gati juga membahas program kerja tahun 2021 dengan memperluas bidang layanan dan sosialisasi tabungan biaya replanting.

Menurutnya, tabungan biaya replanting menjadi penting karena biaya replanting per hektarnya bisa mencapai Rp. 25.000.000,- sampai dengan Rp. 30.000.000,- sehingga jika tidak di rencanakan tentu akan sangat memberatkan petani itu sendiri, terlebih tanaman kelapa sawit anggota kelompok saat ini umurnya rata rata sudah 15 tahun, dengan demikian anggota memiliki waktu +/- 10 tahun untuk mempersiapkannya.

“Segala sesuatunya harus kita fikirkan dengan matang agar kedepannya tidak ada lagi yang namanya petani kekurangan biaya saat memasuki masa replanting,” jelasnya.

Gati Martono juga berharap agar model kegiatan yang di lakukan oleh Kelompok Tani Jaya Mandiri pimpinan Wayan Agus ini dapat menjadi inspirasi bagi kelompok tani yang lain, sehingga peran kelompok dalam mensejahterakan anggotanya benar benar dapat terwujud.

Sementara itu, Wayan Agus selaku ketua kelompok tani mengucapkan terima kasihnya kepada management PT Pasangkayu yang selalu menjalin komunikasi dengan petani kelapa sawit yang menjadi mitranya sehingga permasalahan yang ada di tingkat petani dapat di minimalisir. [*/Sdir]

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({google_ad_client: "ca-pub-7658722301248693",enable_page_level_ads: true});
To Top