NASIONAL

Sinergi Kemlu dan Undana Gelar Sosialisasi Diplomasi Ekonomi Indonesia di Kawasan Aspasaf

Kupang, Indonesia – Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang telah mengadakan sosialisasi mengenai diplomasi ekonomi di kawasan Aspasaf dan kisah sukses penyelenggaraan Indonesia – Africa Infrastructure Dialogue 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh Sesditjen Aspasaf, Rektor Undana, Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Sekda Provinsi NTT, Wakil dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR serta lebih dari 200 mahasiswa Undana. (5 November 2019)

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dan memperluas jejaring dengan berbagai pemangku kepentingan di NTT, mengingat daerah merupakan aktor penggerak dalam diplomasi ekonomi, serta mengidentifikasi produk/potensi unggulan daerah yang perlu didorong untuk menembus pasar internasional, termasuk memastikan kesiapan pelaku usaha agar semua produk yang akan diekspor telah memenuhi standar perdagangan internasional. Di samping itu, tujuan lain kegiatan ini adalah untuk berbagi informasi mengenai capaian diplomasi ekonomi yang telah dilakukan oleh Kemlu RI selama ini seperti Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019 yang berhasil mendapatkan _business deal_ sebesar USD 822 juta.

Dalam sambutannya, Sekretaris Ditjen Aspasaf, Rossy Verona, menyampaikan bahwa sosialisasi ke Undana dimaksudkan untuk melakukan sinergi dan kerja sama dengan kalangan civitas akademika terkait berbagai potensi yang bisa dikerjasamakan, khususnya dalam bidang pendidikan antara Undana dengan negara di kawasan Aspasaf dan untuk membumikan diplomasi melalui _sharing_ terobosan dan capaian diplomasi yang telah dan yang akan dilakukan oleh Kemlu RI.

Selain itu, Rossy menyebutkan, sosialisasi ini juga bertujuan untuk melalukan _reach out_ guna mendapatkan masukan dari daerah agar diplomasi yang dijalankan tepat sasaran dan dapat dinikmati masyarakat di daerah.

Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D, menanggapi positif hal ini. Benu menyampaikan pihaknya bersedia jika peluang kerja sama pendidikan dengan negara – negara di kawasan Aspasaf mulai dijajaki, khususnya Afrika, mengingat Undana memiliki _center of excellence_ di bidang _dry land_ /pertanian lahan kering yang sangat cocok untuk diterapkan di negara Afrika Sub Sahara. Undana juga siap bersinergi dg Kemlu dalam meningkatkan kerja sama teknik khususnya bidang pertanian lahan kering di kawasan Afrika.

Kegiatan ini juga menginspirasi kalangan mahasiswa Undana untuk terus maju dan membangun ekonomi dan kapasitas SDM di daerah. Pemahaman civitas akademika Kupang tentang pentingnya keberanian menembus pasar non tradisional di Afrika semakin menunjukkan urgensi membangun kerjasama ekonomi dengan Afrika pada khususnya dan kawasan Aspasaf pada umumnya. Undana sangat mengharapkan Kemlu terus melakukan reach out ke kalangan akademisi di daerah untuk berbagi informasi mengenai kemajuan dan capaian diplomasi Indonesia di kawasan.

Tampil sebagai pembicara pada kegiatan tersebut Kepala Sub-direktorat Afrika 4, Yoshi Iskandar, Kepala Kantor Pemasaran LPEI Denpasar, Muhammad Tito Septiarto, serta Business Development Manager WIKA, Arief Kurniawan.

Sumber: Kemlu RI

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({google_ad_client: "ca-pub-7658722301248693",enable_page_level_ads: true});
To Top