BERITA SULBAR

Pengembangan Pertanian Kelapa Sawit Mendapat Dukungan Pemkab Mateng dan Pasangkayu

(Istimewa/Foto trans89.com)

Topoyo||mediasuaranegeri.com – Selain Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Tengah (Mateng), Pemkab Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) juga merasakan manfaat kehadiran sejumlah investasi pertanian khusus perkebunan kelapa sawit.

Bupati Mateng, Aras Tammauni saat ngopi bareng dengan para awak media di salah satu cafe di Topoyo, sejalan dengan misi perusahaan perkebunan sawit yang ingin menjadi panutan dan berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Mateng, Buapti Aras menyampaikan pada umumnya masyarakat Mateng saat ini berkebun sawit.

“Di tahun pertama Penjabat kareteker Bupati Mateng, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari petani maupun perusahaan Rp3 miliar, dan setelah saya menjabat Bupati, naik menjadi Rp60 miliar,” papar Bupati Aras baru-baru ini.

Aras mengatakan, tanaman kelapa sawit ini tidak sama dengan tanaman yang lain, dia (kelapa sawit) hanya butuh perawatan standar pertanian.

“Ini tanaman handal untuk masyarakat, karena pasti berpenghasilan,” kata Aras.

Selain Kabupaten Mateng, Pemkab Pasangakyu juga mendukung program disektor tersebut, dan akan meluncurkan program Agro Smart. Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa menyampaikan bahwa program ini akan di kembangkan menggunakan basis sistem teknologi 4.0, yang nantinya, perusahaan maupun petani sudah bisa tahu informasi soal kelembaban udara, curah hujan, PH tanah, kebutuhan pupuk dan hal lainnya berkaitan pertanian dan perkebunan di Pasangkayu.

“Sehingga industri bisa langsung gunakan data dari Pemda Pasangkayu. Dan ini pertama di Indonesia,” kata Agus ditemui di Hotel Maleo, Mamuju. dilansir dari trans89.com.

Menurut Bupati Agus, nantinya pusat data ini dipasang di lima titik dengan sentralnya berada di Kantor Bupati.

“Hal yang mendasari menggagas program ini karena Pasangkayu dikenal sebagai daerah industri kelapa sawit sejak dulu, bahkan saat itu masih tergabung dalam Kabupaten Mamuju,” tuturnya.

Ia menjelaskan, kehadiran industri kelapa sawit sendiri di Pasangkayu, telah memberi dampak sosial makin baik, dimana income masyarakatnya meningkat drastis mencapai Rp50 juta pertahun, atau tertinggi dari enam kabupaten di Sulbar. Karenanya, dia meminta masyarakat ikut menjaga kelangsungan investasi pihak swasta di daerahnya.

“Kalau tiga elemen ini baik (Pemda, industri dan masyarakat), secara otomatis daerah berkembang. Khusus di Pasangkayu, tercatat sektor kelapa sawit menyumbang PAD hingga 48 persen, dari luas lahan sekitar 200 ribu hektar lahan perkebunan sawit. Perputaran uang di bank meningkat drastis, begitu juga konsumsi BBM sejak adanya perkebunan kelapa sawit. Selain itu, indikatornya dari sektor BBM saja pajaknya kita dapat Rp6 miliar pertahun, dan ini bukan sedikit, bahkan tertinggi di Sulbar,” beber Agus yang sudah menjabat Bupati selama dua periode.

Eskternal Manajer PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk Grup, Mochamad Husni mengapresiasi penuh komitmen pemerintah daerah di Sulbar atas kehadiran perkebunan kelapa sawit di wilayah tersebut.

Khusus di Sulbar, PT AAL Tbk Grup memiliki lima anak perusahaan yang tersebar di Mateng dan Pasangkayu. Dan sejauh ini dukungan Pemda dan pelibatan masyarakat sangat baik.

Husni yang menyempatkan berkeliling di Mateng dan Pasangkayu bersama PR Sulawesi AAL Tbk, Jonathan dan Community Development Area Manager (CDAM) PT. AAL tbk Grup Area Celebes 1 (C1), Teguh Alimusiaji mengakui pesatnya perkembangan di dua daerah ini.

“Tentu ini tidak lepas dari semakin membaiknya perekonomian masyarakat yang sebagian besarnya berkebun sawit, dan stabilnya PAD yang diterima daerah,” imbuh Husni.
(tim suaranegeri)

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({google_ad_client: "ca-pub-7658722301248693",enable_page_level_ads: true});
To Top