MAMUJU || SUARANEGERI – Banjir lumpur menimpa pemukiman Dusun Kalilung, Desa Kabuloang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi barat (Sulbar) pada 29 Januari 2024 itu diduga akibat Penambangan milik CV. Azzahra.
Menindak lanjuti hal tersebut, pihak CV. AZZAHRA, Arifuddin saat dikonfirmasi di Mamuju, Selasa malam (2/4/2024) mengatakan sudah mengantongi izin lengkap sampai tingkat produksi.
“Kalau izinnya kami sudah Operasi Produksi (OP), hanya belum memproduksi,” ucap Arif
Terkait dampak banjir lumpur pada 29 Januari lalu, lanjut Arif, dirinya bertanggungjawab dan meminta masyarakat untuk membuat daftarnya agar diajukan ke kontraktor (Manajemen perusahaan) yang terdampak di Dusun Kalilung untuk ganti rugi.
“Saya sudah terima daftarnya, dan yang diusulkan ganti rugi itu awalnya tanaman sayuran, setelah saya lihat daftar tersebut itu tidak masuk akal, karena yang dimasukkan leptop, ayam, celana. Tetapi itu sudah diperifikasi dan sudah diajukan tinggal tunggu pencairannya,” ungkapnya.
Selain itu, Arif juga mengatakan bahwa banjir pada saat itu juga bukan hanya di Dusun Kalilung bahkan hampir seKecamatan Kalukku.
“Jadi, kita tidak bisa menganggap akibat perusahaan. Okelah kami terima karena dengan lumpur masuk kerumah warga bisa jadi itu dari atas,” ucapnya.
Lanjut Arif, kalau antisipasi banjir pihaknya sudah melakukan penggalian sungai untuk mengantisipasi kedangkalan sungai yang sering meluap ketika musim hujan.
“Kami sudah turunkan alat berat untuk lakukan penggalian sungai untuk mengantisipasi luapan air ketika musim hujan,” kata Arif.
Selain itu, Arif juga membenarkan ada kegiatan peledakan (Bom) atau Blasting dilokasi yang ditambangnya dan itu sudah ada izin.
“Kami juga sudah ada izin untuk itu, kami tidak berani melakukan itu jika tdk resmi. Izin dari Mabes langsung dan, blasting itukan dibenarkan di pertambangan,” tandasnya.
Laporan: Dirman
