PALU, MSN. com – Gubernur Sulteng Drs. H. Longki Djanggola, M.Si menerima Tim Ekspedisi APPSI (Assosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia) diRuang Kerja Gubernur, 12/11/2018.
Pada Kesempatan itu Kiagus Firdaus selaku Ketua Tim Leader menyampaikan Bahwa Tim Ekspedisi jalur darat 34 Provinsi dan Prov Sulteng saat ini ke 22 provinsi yang di kunjungi.Kunjungan Tim Ekpedisi ke Sulteng bersama Bukalapak dan detik.com tujuannya untuk dapat membantu UKM-UKM agar bisa bangkit dan melakukan kegiatan kembali demikian juga detik.com, tujuannya agar dapat membantu publikasi kegiatan kegiatan pemulihan dampak Bencana di Sulawesi Tengah yang dilaksanakan oleh Gubetnur Sulawesi Tengah.
Tim Leader Kiagus Firdaus menyampaikan bahwa setelah terjadinya Bencana di Sulteng ketua APPSI langsung menghimbau seluruh Provinsi se Indonesia untuk datang membantu Sulawesi Tengah yang ditimpah musibah dan informasi yang diterima Ketua APPSI, Gubernur Jawa Timur bahwa sudah sebagian besar Provinsi yang datang memberikan bantuan ke Sulteng.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola sebagai Wakil Ketua APPSI menyampaikan terimakasih kepada Tim Ekspedisi APPSI atas kunjungannya ke Sulawesi Tengah bertepatan dengan ditimpanya musibah dan terimakasih atas dukungan dan himbauan kepada semua Gubernur se Indonesia agar datang memberikan dukungan dan support ke Sulawesi Tengah.
“kepada Tim Ekspedisi APPSI agar terus disosialisasikan program-program APPSI ke daerah daerah”.
Pada kesempatan itu Gubernur Sulteng dengan meneteskan air mata mengisahkan kejadian gempa bumi, tsinami dan likufaksi sejak tanggal 28 September 2018 dan proses penanggulangan yang diambil Gubernur untuk percepatan pemulihan masyarakat serta menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan TNI yang begitu sangat luar biasa, BNPB, POLRI, Tim Kementrian ESDM, PLN Pertamina dan semuanya relawan yang sudah memberikan dukungan yang luar biasa sehingga saat ini Sulteng sudah mulai pulih dan bangkit,
selanjutnya Gubernur Sulteng juga menyampaikan program jangka panjang pada waktu Transisi Darurat Pembangunan Huntara dan pada masa Rehabilitasi dan Rekontruksi pembangunan Huntab dan relokasi pemukiman masyarakat.**
