BERITA SULBAR

Peringatan HUT PGRI ke 76 Tahun 2021, Berikut Harapan Wabup Pasangkayu

PASANGKAYU || Mediasuaranegeri.com – Telah di Peringati Hari Guru Nasional HUT PGRI ke 76 tahun 2021 dengan mengangkat tema “Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” di Lapangan Tennis Pasangkayu Jln. Muh. Hatta Kelurahan Pasangkayu Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Kamis, (25/11/2021) dengan membatasi peserta apel dan menerapkan protokol Kesehatan yang Ketat.

Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya, Wakil Bupati (Wabup) Pasangkayu DR.Hj.Herni S.Sos.M.Si, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasangkayu DR. Firman,S.Pi,MP, Kasat Binmas mewakili Polres Pasangkayu AKP Sukaryono, Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) mewakili Kajari Pasangkayu Hendryko Prabowo,SH, mewakili Kepala Pengadilan Pasangkayu Herwindiyo Dewanto,S.H, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H.Badaruddin,S.Pd,M.Si, Kemenhan Pasangkayu DR.H.Syamsuri Halim, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DR.H.Abidin,S.Pd,M.Si, Kepala Badan Satpol PP dan Damkar Nasrum,S.Pd,M.Pd, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pasangkayu Muh. Asrul Arif, serta sejumlah Guru yang ada di Kabupaten Pasangkayu.

Dalam sambutannya, Wabup Pasangkayu Hj.Herni ucapkan Selamat kepada para penerima penghargaan, semoga dengan penghargaan ini senantiasa mengukir prestasi, memicu dan memotipasi kita semua untuk selalu mengukir prestasi demi daerah dan bangsa kita.

Lanjut Hj. Herny membacakan pidato Mentri Pendidikan, yakni, tahun lalu adalah tahun yang penuh ujian. “Kita semua tersandung dengan adanya pandemi. Guru dari Sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, terpukul secara kesehatan, dan terpukul secara batin. Guru mau tidak mau mendatangi rumah-rumah pelajar untuk memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran”.

Lanjut Hj. Herni, guru mau tidak mau mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal dan juga Guru mau tidak mau menyederhanakan kurikulum untuk memastikan murid mereka tidak belajar di bawah tekanan. Guru di seluruh Indonesia menangis melihat murid mereka semakin hari semakin bosan, kesepian, dan kehilangan disiplin.

“Tidak hanya tekanan psikologis karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak guru mengalami tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka agar bisa “makan”, tambahnya.[Sdir]

 

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({google_ad_client: "ca-pub-7658722301248693",enable_page_level_ads: true});
To Top