ADVETORIAL

Pemda Pasangkayu Lakukan Mediasi Konflik HGU PT. Pasangkayu

Suaranegeri || Pasangkayu – Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pasangkayu melakuan mediasi antara pihak PT. Pasangkayu dengan masyarakat Salu Raya, Desa Gunung Sari, Kelurahan Martajaya, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi barat (Sulbar) terkait Sengketa Lahan.

Mediasi antara pihak PT. Pasangkayu dan Masyarakat Salu Raya terkait sengketa lahan di blok 1,2,3 dan 4 dipimpin langsung oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Pasangkayu H. Firman bersama Kapolres Matra AKBP. Leo H. Siagian yang dihadiri Abd. Wahid, S.Sos., M.Si (Asisten I)., Muh. Hatta (Kabag Pemerintahan)., Andi Rahmat (Kepala Badan Kesbangpol)., Andi Rahmat (Kepala Badan Kesbangpol)., Zulfikar (Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan)., Hasbi, S.Sos (Camat Pasangkayu)., Offier Paath (CDO PT. Pasangkayu)., Joko Waskito (Kepala Kebun PT. Pasangkayu)., Viktor (Kepala Afdeling)., I Nyoman Sukaryawan (Kepala Desa Gunung Sari)., Masyarakat Dusun Saluraya sekitar 7 orang yang di pimpin oleh Muhlis di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Pasangkayu, Rabu 18 Maret 2020.

Sekda Pasangkayu H. Firman dalam mediasi itu mengapresiasi kepada kedua belah pihak sebagai wujud kemauan, pada penyelesaian masalah yang dilakukan secara kekeluargaan. Ia meminta Camat dan Kepala Desa setempat intens membangun komunikasi dengan masyarakat Salu Raya. Sehingga setiap permasalahan dapat dideteksi dan diselesaikan sedini mungkin.

“Nanti kami dengan tim akan turun lapangan melihat langsung kondisi. Serta melihat seperti apa program perusahaan untuk masyarakat Salu Raya yang telah dilakukan. Nanti akan dievaluasi, kalau ada kekurangan sebisa mungkin Pemkab akan melakukan intervensi” Kata H.Firman.

Selain itu, Sekkab Pasangkayu H.Firman juga berharap kepada masyarakat dan pihak PT. Pasangkayu tetap menjaga kondusifitas wilayah. Terlebih menjelang Pilbup nanti.

“Saya minta juga masyarakat konsisten dan komitmen, memegang apa yang dibicarakan dan telah menjadi kesepakatan di forum ini. Jangan nanti lain lagi diluar. Kemudian pihak perusahaan saya harap bisa membangun tata krama yang baik dalam membangun komunikasi dengan masyarakat” Imbuhnya.

“Selaku pemilik modal besar, PT. Pasangkayu diharap dapat merangkul. Meningkatkan keterampilan melalui pelatihan, serta membuat program yang sesuai dengan keahlian masyarakat yang bermukim diperbatasan HGU PT. Pasangkayu itu”. Tambahnya.

Dikesempatan yang sama, Kapolres Mamuju utara (Matra) AKBP. Leo H. Siagian berharap kehadiran PT. Pasangkayu dapat memberi keuntungan bagi masyarakat Salu Raya. Tidak justru memandang mereka sebagai musuh begitupun sebaliknya.

“Saya harap perusahaan dapat berguna bagi masyara sekitar. Beri mereka pekerjaan, dan pelatihan untuk peningkatan kemampuan mereka. Masyarakat juga saya harap jangan menuntut lebih dari apa yang bisa dikerjakan” imbuhnya.

Diketahui konflik antara masyarakat Salu Raya dengan PT. Pasangkayu telah berlangsung menahun. Kedua belah pihak saling mengklaim kepemilikan lahan di blok 1,2,3 dan 4. Pada intinya pertemuan tersebut hanya ingin menemukan pandangan-pandangan, bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan.

Terkait tuntutan Masyarakat Dusun Saluraya melalui Itje selaku perwakilan menyampaikan bahwa, pihaknya resah karena harapan mereka kedepan saat ini sudah tidak ada. Pasalnya, Dengan adanya Perusahaan PT. Pasangkayu yang mengakui lahan tersebut masuk dalam HGU. Sehingga masyarakat Dusun Salu raya bingung. Menurut Itje, sejak kapan lahan ini masuk HGU, “kami Masyarakat Turun Temurun tidak pernah meninggalkan Dusun Saluraya”. Kata Itje.

Pada kesempatan tersebut, CDO PT. Pasangkayu, Offier Paath, menyampaikan bahwa, Sejak Reflanting di 2015, Jika kita melihat data, itu hanya Blok 1,2,3 dan 4, sudah ditanami sawit di Tahun 2016. “Pada 16 Agustus 2018 kita sempat melakukan Perawatan namun sempat di halangi oleh Masyarakat”. Ucap CDO Pasangkayu.

Selain itu, Offier juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan penawaran-penawaran kepada Masyarakat Setempat untuk melakukan pekerjaan. “Kita mempekerjakan sesuai dengan keahlian masing-masing masyarakat”.

Dikesempatan tersebut, Kepala Afdeling PT. Pasangkayu, Viktor menyampaikan bahwa, pihak perusahaan menawarkan program pekerjaan borongan. “Saya pribadi menawarkan beberapa penawaran kepada mereka, namun masyarakat Dusun Saluraya mayoritas meminta lahan”. Kata Viktor

Pihak Perusahaan juga sudah mempekerjakan masyarakat sesuai dengan keahlian mereka, buktinya ada, lanjut Viktor, 2 orang masyarakat asli dari Dusun Saluraya yang sekarang sudah naik tingkatan. “Mereka saya naikkan dan saya jadikan mereka sebagai anggota saya”. tuturnya.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({google_ad_client: "ca-pub-7658722301248693",enable_page_level_ads: true});
To Top