SULBAR, Mediasuaranegeri.com — Upaya normalisasi Sungai Matakali yang dilaksanakan oleh Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2025 ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Program tersebut dinilai berhasil mengatasi persoalan banjir luapan yang selama ini meresahkan warga yang bermukim di bantaran sungai.
Setelah bertahun-tahun dihantui banjir luapan sungai setiap musim hujan, kini masyarakat dapat kembali beraktivitas normal dan menikmati hasil panen yang lebih maksimal.
Sebelumnya, setiap kali hujan turun dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa jam, air Sungai Matakali kerap meluap dan merendam empang, kebun, serta area persawahan masyarakat sekitar. Kondisi tersebut menyebabkan kerugian besar bagi petani dan pembudidaya ikan air tawar karena hasil panen sering gagal dan fasilitas pertanian rusak.
Namun, setelah dilakukan normalisasi tanggul dan pengerukan dasar sungai, perubahan signifikan mulai dirasakan. Debit air kini jauh lebih terkendali, dan saluran air mampu mengalir lebih lancar tanpa menimbulkan genangan besar seperti sebelumnya.
“Alhamdulillah, sejak sungai ini dinormalisasi, empang dan kebun kami sudah tidak pernah terendam banjir lagi. Hasil panen meningkat dan kami bisa bekerja dengan tenang,” ungkap salah seorang warga yang tinggal di bantaran Sungai Matakali.
Mewakili masyarakat, warga sekitar menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat yang melalui Dinas BPBD telah memberikan solusi konkret atas persoalan bertahun-tahun tersebut. Mereka menyebut bahwa program normalisasi ini merupakan bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas BPBD Provinsi Sulbar M. Yasir Fattah menyampaikan bahwa keberhasilan normalisasi sungai harus dibarengi dengan komitmen bersama, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dapat memastikan pemeliharaan sungai yang sudah dinormalisasi ini. Selain itu, kesadaran masyarakat juga sangat penting, terutama terkait larangan membuang sampah ke sungai agar fungsi aliran tetap terjaga,” tegasnya saat ditemui media diruang kerjanya, Senin 8 Desember 2025.
Selain itu, M Yasir Fattah juga mengatakan bahwa BPBD Sulbar akan terus memonitor area rawan banjir lainnya dan berharap kolaborasi pemerintah provinsi, kabupaten, dan warga dapat mempercepat penyelesaian persoalan infrastruktur mitigasi bencana di Sulawesi Barat.
Program normalisasi Sungai Matakali kini menjadi contoh penanganan mitigasi banjir yang efektif dan berbasis kebutuhan masyarakat. Ke depan, warga berharap langkah serupa dilakukan di wilayah sungai lain yang masih berpotensi menimbulkan risiko banjir musiman.
Dirman
***
