BERITA SULBAR

BI Sulbar Paparkan Kondisi Ekonomi 2025: Pertumbuhan Melampaui Nasional, Inflasi Terkendali, UMKM Makin Digital

MAMUJU, Mediasuaranegeri.com – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat memaparkan perkembangan ekonomi daerah terkini dalam kegiatan SIPAKADA Media yang digelar Senin, 24 November 2025. Dalam paparannya, BI menjelaskan bahwa perekonomian Sulawesi Barat menunjukkan kinerja solid di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

Di tengah gejolak ekonomi internasional, pertumbuhan ekonomi Sulbar pada triwulan III 2025 tercatat mencapai 5,83 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang berada pada angka 5,04 persen. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya produksi industri pengolahan, penguatan konsumsi rumah tangga, serta tumbuhnya aktivitas konstruksi dan perdagangan.

Sementara itu, tekanan inflasi daerah relatif terkendali. Pada Oktober 2025, Sulawesi Barat bahkan mencatat deflasi -0,18 persen (mtm). Penurunan harga beras, bawang merah, tomat, serta beberapa komoditas ikan menjadi faktor dominan yang menahan inflasi. BI menyebut efektivitas penyaluran beras SPHP, kelancaran distribusi pasokan dari daerah penghasil, serta koordinasi TPID ikut memperkuat stabilitas harga pangan.

Dari sisi sistem keuangan, penyaluran kredit daerah masih tumbuh meski menunjukkan perlambatan pada beberapa segmen. Kredit rumah tangga (RT) menjadi penopang utama dengan pertumbuhan stabil di kisaran 8–10 persen. Sementara itu, tingkat kredit bermasalah (NPL) berada pada rentang aman 4,25–4,63 persen. Kredit UMKM dan KUR mengalami perlambatan sejak 2024, namun BI menilai kualitasnya masih dapat dijaga meski NPL menunjukkan sedikit kenaikan pada 2025.

Untuk mendorong ekonomi daerah, BI Sulbar juga memperkuat berbagai program pengembangan UMKM melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas, hingga fasilitasi pembiayaan. Selain itu, pengembangan ekonomi syariah turut dipercepat melalui pendampingan sertifikasi halal, penguatan ekosistem wakaf produktif, serta edukasi prinsip ekonomi syariah kepada masyarakat.

Di sektor digitalisasi, BI mencatat perluasan pesat penggunaan QRIS. Hingga triwulan III 2025, jumlah merchant QRIS di Sulawesi Barat telah mencapai 98.289 merchant, didominasi pelaku usaha mikro. Peningkatan ini ditopang program nasional dan lokal seperti Pekan QRIS Nasional serta QRIS Jelajah Budaya Indonesia yang digelar di sejumlah kabupaten.

BI Sulbar menegaskan bahwa sinergi kebijakan dengan pemerintah daerah akan terus ditingkatkan, baik dalam pengendalian inflasi, percepatan digitalisasi, maupun dukungan terhadap sektor riil. Dengan langkah terukur dan koordinatif tersebut, BI optimistis perekonomian Sulawesi Barat pada 2026 akan tumbuh lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan.

Dirman

***

The Latest

To Top