MAMUJU, Mediasuaranegeri.com — Sebagai respons atas keluhan warga Dusun Salu Salu, Desa Lebani, Kecamatan Tapalang Barat, terkait maraknya praktik penangkapan ikan menggunakan alat listrik, Bhabinkamtibmas Desa Lebani Aipda Hamka Saleng mengambil langkah cepat dan preventif dengan memasang baligho himbauan Kamtibmas di sejumlah titik strategis wilayah binaannya.
Baligho tersebut berisi larangan menangkap ikan dengan alat berbahaya seperti setrum, bius, dan bom ikan yang selama ini meresahkan warga dan merusak ekosistem sungai. Langkah ini merupakan bagian dari Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) guna mencegah pelanggaran hukum di wilayah hukum Polsek Tapalang.
Selain memasang baligho, Aipda Hamka juga mengumpulkan warga setempat untuk melakukan sosialisasi bahaya penggunaan alat setrum serta menjelaskan aturan hukum yang mengatur larangan praktik tersebut.
“Kami berharap warga bisa lebih peduli terhadap lingkungan dan ikut menjaga keamanan desa. Bila ada kegiatan mencurigakan atau peristiwa yang berpotensi gangguan Kamtibmas, segera laporkan kepada kami,” ujar Aipda Hamka Saleng, Bhabinkamtibmas Desa Lebani.
Langkah tersebut disambut positif oleh warga. Salah seorang tokoh masyarakat, HABIR Kadus salu salu, mengungkapkan apresiasinya atas tindakan cepat Bhabinkamtibmas yang turun langsung menanggapi keluhan warga.
“Kami merasa lebih tenang sekarang. Sudah lama warga resah karena sering ada orang luar yang menyetrum ikan di sungai. Dengan adanya himbauan dan pengawasan dari pak Bhabin, semoga tidak terulang lagi,” tutur Habir
Aipda Hamka juga mendorong aparat desa dan masyarakat agar terus memperkuat silaturahmi, kerja bakti, serta ronda malam, sebagaimana diamanatkan dalam Surat Edaran Gubernur Sulawesi Barat Nomor 40 Tahun 2025 tentang Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Wilayah.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, menciptakan rasa aman, serta mempererat sinergi antara warga dengan aparat kepolisian di tingkat desa.
Humas Polda Sulbar
***
