MAMUJU, Mediasuaranegeri.com – Aktivitas pemuatan diduga galian C atau tanah uruk di Jalan Nuri, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, menuai keluhan dari warga dan pengguna jalan. Pasalnya, tanah muatan dari kendaraan pengangkut tersebut berceceran di sepanjang jalan umum arah jalan Kurungan bassi hingga menimbulkan kondisi yang dinilai membahayakan bagi pengendara, baik roda dua maupun roda empat.
Pantauan di lapangan, aktivitas tersebut diduga berada tidak jauh dari belakang Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Mamuju. Sejumlah truk pengangkut terlihat melintas dengan muatan tanah yang sebagian tumpah ke badan jalan, menyebabkan permukaan aspal dipenuhi tanah dikhawatirkan lembab dan licin.
Beberapa pengendara mengaku khawatir dengan kondisi tersebut, terlebih saat hujan turun karena tanah yang berceceran dapat membuat jalan menjadi licin dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
“Sudah beberapa hari ini tanahnya berserakan di jalan. Kalau hujan, jalannya licin sekali. Kami takut tergelincir,” ujar salah satu warga sekitar, Kamis 30 Oktober 2025.
Selain mengganggu keselamatan, aktivitas pemuatan tanah uruk itu juga memunculkan pertanyaan soal izin galian C yang digunakan. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada yang dapat dikonfirmasi dari pihak terkait, baik dari Pemerintah Kabupaten Mamuju maupun instansi pengawas lingkungan dan pertambangan di wilayah tersebut, namun tim media ini terus berupaya dan menindak lanjuti hal itu.
Warga berharap pihak berwenang segera menertibkan aktivitas tersebut agar tidak menimbulkan kecelakaan lalu lintas maupun dampak lingkungan di sekitar kawasan permukiman.
“Kami berharap ada tindakan tegas dari pemerintah, apalagi lokasinya di tengah kota. Jangan tunggu ada korban dulu baru ditertibkan,” tambah warga lainnya.
(Dir_)
***
