BERITA SULBAR

RPJMD Jadi Peta Jalan, Bapperida Sulbar Genjot Ekonomi Biru untuk Akselerasi Pertumbuhan

MAMUJU, Mediasuaranegeri.com — Pemprov Sulbar melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) terus mendorong pengembangan ekonomi biru sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal ini ditegaskan oleh Plt. Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RIDA) Bapperida Sulbar, Muh. Saleh, saat mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menjadi narasumber dalam Sandeq Business, Investment, and Economic (SAQBE) Forum 2025 yang digelar oleh Bank Indonesia Sulawesi Barat, di Ballroom Grand Maleo Hotel, Kamis, 25 September 2025.

Forum yang mengangkat tema “Optimalisasi Sektor Perikanan untuk Akselerasi Ekonomi Sulawesi Barat yang Inklusif dan Berkelanjutan” ini sejalan dengan misi pertama Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam pemaparannya, Muh. Saleh menyoroti daya saing Sulbar yang masih tertinggal dari rata-rata nasional. Tahun 2024, indeks daya saing Sulbar tercatat 3,24, lebih rendah dari nasional sebesar 3,43. Pilar stabilitas ekonomi makro menjadi perhatian khusus dengan skor 3,99 dan peringkat ke-25 nasional.

“Kondisi ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi Sulbar masih fluktuatif. Pada Triwulan II 2025, misalnya, ekonomi kita tumbuh 4,29 persen, masih di bawah rata-rata nasional,” ungkapnya.

Meski demikian, sektor unggulan yang menopang ekonomi Sulbar cukup kuat. Pertanian mendominasi dengan kontribusi 46,11 persen terhadap PDRB, terutama dari subsektor perkebunan sawit (22,90 persen). Sementara itu, subsektor perikanan dengan kontribusi 11,06 persen dinilai memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.

Sulbar memiliki modal besar untuk mengembangkan ekonomi biru. Dengan luas laut mencapai 19.848,56 Km², garis pantai 663,02 Km, serta 41 pulau termasuk 17 kawasan konservasi, Sulbar juga didukung sarana prasarana seperti PPI, pabrik es, dan cold storage. Komoditas unggulannya meliputi tuna, tongkol, cakalang, kerapu, kakap, layang, hingga udang vaname.

Dalam dokumen RPJPD dan RPJMD, konsep ekonomi biru telah ditempatkan sebagai strategi utama pembangunan Sulbar. Roadmap pengembangan ekonomi biru daerah akan mengacu pada roadmap nasional dan dibagi dalam empat tahap hingga 2045, mulai dari penguatan fondasi, peningkatan sarana prasarana, hilirisasi dan diversifikasi, hingga ekspansi dan daya saing regional.

“Target kita jelas, pada 2030 pertumbuhan ekonomi Sulbar diharapkan mencapai 7–8 persen. Optimalisasi sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu kunci untuk mencapainya,” tegas Muh. Saleh.

Sementara itu, Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menekankan bahwa tantangan daya saing tidak bisa diselesaikan secara instan. Namun, menurutnya, ekonomi biru adalah jalan strategis untuk menjawab kebutuhan pertumbuhan sekaligus menjamin keberlanjutan.

“Sulawesi Barat punya modal alam dan sosial yang luar biasa laut yang luas, nelayan yang tangguh, dan komoditas unggulan yang kompetitif. Yang kami lakukan sekarang adalah memastikan seluruh potensi itu terintegrasi dalam kebijakan, investasi, dan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat. Karena itu, kami mengajak OPD, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat pesisir untuk bersama-sama menjadikan ekonomi biru sebagai wajah baru pembangunan Sulbar,” pungkas Junda.

***

To Top