MAMUJU, Mediasuaranegeri.com – Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulawesi Barat, Brigjen Pol. Hari Santoso, secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Pra Operasi (Latpra Ops) Antik Marano 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya serius Polda Sulbar dalam meningkatkan kemampuan personel guna memberantas peredaran narkotika yang kian mengkhawatirkan.
Dalam sambutannya, Brigjen Pol. Hari Santoso menyoroti tingginya angka kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah Sulbar. Berdasarkan data kepolisian, tercatat 242 kasus pada tahun 2023, dan jumlah tersebut meningkat menjadi 260 kasus sepanjang tahun 2024. Ironisnya, para pelaku berasal dari berbagai kalangan, termasuk oknum aparat kepolisian serta narapidana yang masih menjalani hukuman.
“Peredaran narkoba di wilayah kita tidak lagi terbatas, baik dari sisi pelaku maupun jalur distribusinya,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga menjelaskan bahwa narkoba kerap diselundupkan melalui jalur darat, laut, hingga pelabuhan tikus, dengan sumber utama sabu berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.
Operasi Antik Marano 2025 diharapkan menjadi momentum untuk menekan laju peredaran narkoba, menciptakan rasa aman bagi masyarakat, serta membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Wakapolda menegaskan bahwa setiap pelaksanaan operasi harus dilakukan secara sungguh-sungguh, berlandaskan hukum, menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme, serta menghindari tindakan represif dan arogansi.
Para peserta Latpra Ops, yang terdiri dari para Kabag Ops dan Kasat Narkoba dari seluruh wilayah jajaran Polda Sulbar, diinstruksikan untuk segera menindaklanjuti materi pelatihan ini. Tujuannya, agar seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Antik Marano 2025 memahami secara utuh tugas dan peran mereka masing-masing.
Humas Polda Sulbar
***
