PASANGKAYU, Mediasuaranegeri.com – Kawasan transmigrasi pesisir Tanjung China di Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, dinilai memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi berbasis tambak. Hal ini disampaikan setelah kunjungan langsung Tim Ahli Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, pada Kamis 26 Juni 2025.
Tim yang terdiri dari Bidang Transmigrasi Abdul Wahab bersama tim Kerja sama antar lembaga Hajrul Malik, Masram Jaya, dan Bayu, didampingi jajaran Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar, termasuk Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Pengembangan dan Permukiman Transmigrasi, Kepala UPTD Transmigrasi, serta tim teknis terkait.
Dalam dialog dengan warga, terungkap sejumlah tantangan seperti keterbatasan akses air tambak dan minimnya sarana pendukung. Namun, beberapa transmigrasi telah berhasil mengelola tambak secara mandiri, dan kawasan ini masih menyimpan potensi lahan pengembangan sekitar 310 hektare.
Lokasi tersebut dihuni oleh empat angkatan transmigrasi, yakni angkatan pertama di tahun 2018 sebanyak 25 KK, ke dua tahun 2022 sebanyak 25 KK, ke tiga tahun 2023 sebanyak 40 KK, dan ke empat tahun 2024 sebanyak 10 KK, dengan total 100 KK.
Terkait hal tersebut, Tim Ahli merekomendasikan sejumlah langkah strategis, termasuk, Pengembangan bertahap lahan tambak sebagai pusat ekonomi pesisir. Sinergi lintas sektor dengan instansi seperti DKP dan BWS serta Dukungan pembiayaan dari APBN hingga skema UMKM.
Sementara itu, Kebijakan afirmatif untuk memperkuat program transmigrasi, pengembangan wisata agro-maritim berbasis edukasi dan branding lokal.
“Transmigrasi bukan sekadar pindah, tapi bertumbuh bersama. Kawasan seperti Tanjung China bisa menjadi motor pertumbuhan pesisir jika dikelola serius,” ujar Abdul Wahab.
Kunjungan itu mempertegas komitmen Pemprov Sulbar untuk menjadikan transmigrasi sebagai solusi pembangunan wilayah dan penguatan ekonomi lokal berbasis pesisir.
Dierman
***
