BANDA ACEH, Mediasuaranegeri.com – Dalam rangka menyukseskan program pembinaan kemandirian bagi WBP, Lapas Kelas IIA Banda Aceh melakukan inovasi terbaru yaitu mengembangkan budidaya ulat hongkong, Rabu 28 Mei 2025.
Hal tersebut, merupakan salah satu upaya Lapas Kelas IIA Banda Aceh dalam meningkatkan produktivitas dan kreativitas serta bagi WBP atas pembinaan kemandirian yang ada di Lapas khususnya budidaya ulat hongkong.
Sekilas informasi, proses perkembangbiakan ulat Hongkong (mealworm) mengikuti siklus hidup yang terdiri dari empat tahap: telur, larva (ulat hongkong), pupa (kepompong), dan serangga dewasa (kumbang).
Kepala Lapas Kelas IIA Banda Aceh, Edi Cahyono, mengatakan budidaya ulat hongkong telah menjadi langkah strategis dalam berbagai sektor, termasuk pertanian, pengelolaan limbah organik, dan pengelolaan pakan ternak, karena dapat menjadi sumber pakan alternatif yang ideal untuk unggas, ikan, dan reptil.
“Lapas Kelas IIA Banda Aceh akan memfasilitasi WBP untuk melakukan budidaya ulat hongkong, selain sebagai keberhasilan pembinaan kemandirian, ulat hongkong dapat bernilai jual, sehingga dari hasil tersebut akan kita berikan premi kepada WBP 50%, setoran melalui PNBP 15% dan kepentingan penambahan modal sebayak 35%.”jelas Kalapas.
Selain sebagai sarana pertanian dan peternakan, ulat hongkong telah mendapatkan izin dari EFSA (Badan Keselamatan Makanan Eropa) untuk digunakan sebagai makanan manusia, karena mengandung kaya akan akan protein, asam lemak, dan serat, serta mengandung nutrisi penting seperti omega-3, omega-6, vitamin B12, zat besi.
Diharapkan dengan adanya budidaya ulat hongkong ini sebagai sarana pembinaan kemandirian bagi warga binaan, agar dapat memiliki ilmu dan pengalaman, sehingga setelah usai melaksanakan proses pembinaan di Lapas Kelas IIA Banda Aceh, dapat memanfaatkan peluang ini untuk membuka usaha, dan membuka lapangan pekerjaan serta menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Laporan: Zainal 339
***
