MAJENE, Mediasuaranegeri.com – Inovasi ramah lingkungan kembali lahir dari tangan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). Melalui kelompok mahasiswa yang menamakan diri Tim Tanara, mereka berhasil mengolah eceng gondok yang kerap dianggap gulma perairan menjadi produk anyaman bernilai jual tinggi.
Produk ini tidak sekadar anyaman biasa. Tim Tanara menambahkan lapisan pelindung alami (biocoating) berbahan ekstrak daun sirih yang berfungsi sebagai anti-jamur, membuat anyaman lebih awet sekaligus tetap ramah lingkungan. Menariknya, hasil karya tersebut juga dipadukan dengan kain tenun tradisional Mandar sebagai ciri khas kultural Sulawesi Barat.
Ketua Tim Tanara, Busrang, menyebutkan ide ini lahir dari keprihatinan terhadap eceng gondok yang sering dianggap mengganggu ekosistem perairan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa bahan sederhana di sekitar kita bisa diolah menjadi produk yang lebih bernilai dan punya daya guna,” ujarnya.
Lebih lanjut, Busrang menjelaskan bahwa pemanfaatan eceng gondok dengan kombinasi kearifan lokal bukan hanya menghasilkan produk kreatif, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
“Inovasi ini bisa menjadi contoh pemanfaatan potensi daerah Sulawesi Barat secara kreatif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Langkah mahasiswa Unsulbar ini sejalan dengan semangat pemberdayaan masyarakat sekaligus pelestarian lingkungan. Mereka berharap produk ini nantinya dapat diterima di pasar lokal hingga nasional, serta memberi nilai tambah bagi ekonomi kreatif di daerah.
***
